Selasa, 12 April 2011

Profil: KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA


"Kehadiran insan politik (politisi) di Senayansebagai anggota DPR harus dimaknai sebagai upaya terlibat dalam politikperubahan. Menjadi anggota dewan hanyalah bermakna orang pertama di antaramasyarakatnya. Sama sekali bukan menjadi yang paling utama, paling mulia, paling hebat, dibandingkan masyarakat kebanyakan. Dia akan menjadi utama danmulia apabila dapat menampilkan politik kebaikan dan mampu menggerakkanperubahan ke arah yang lebih baik (reformasi)" [KH. Jazuli Juwaini,Lc, MA dalam Buku “Memimpin Perubahan di Parlemen]

KH. JazuliJuwaini, Lc, MA, lahir pada tanggal 2 Maret 1965.Sejak tahun 1990 sampai saat ini tinggal dan menjadi warga Ciputat Banten(Kakek/Nenek berasal dari Kronjo Tangerang). Periode 2004-2009 merupakan awalmula beliau terlibat dalam politik formal dengan menjadi Anggota DPR RI (PKS)dari Dapil Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan). Namun jika politik dimaknaisebagai upaya terlibat aktif dalam mengadvokasi dan menyelesaikan permasalahanumat dan masyarakat, hal ini sudah dilakukan KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA sejaklama karena beliau berkiprah sebagai da’i yang aktif di tengah-tengahmasyarakat. Hingga kini, meski menjadi pejabat negara, beliau tetap konsistenmenjadi da’i bagi umat. Hal ini terbukti dengan jadwal ceramahnya yang tidakpernah surut dan berkurang, bahkan semakin bertambah.

KH. JazuliJuwaini, Lc, MA, juga pernah diamanahi oleh PKSuntuk menjadi calon Bupati Tangerang pada Pilkada 2008 lalu. Interaksi langsungsecara intensif dengan masyarakat selama Pilkada memperkuat pemahaman beliau tentang berbagai problematika rakyatdan memperkuat motivasi beliau untuk semakin berkontribusi memberikan solusiatas permasalahan tersebut. Saat ini ketika beliau mendapatkan amanah kembalisebagai bakal calon Gubernur Banten 2011-2016 dari PKS hanya satu yang terbesitdalam benak beliau yaitu bagaimana dapat berkontribusi lebih nyata dan lebihbaik lagi bagi kemajuan dan kesejahteraan rakyat, khususnya rakyat Banten.

KH. JazuliJuwaini, Lc, MA, terpilih kembali sebagai AnggotaDPR RI untuk periode yang kedua dari daerah pemilihan yang sama (Banten III).Pada periode kedua ini (2009-2014) beliau ditugaskan Fraksi untuk duduk di KomisiVIII yang membidangi masalah-masalah agama,sosial, pemberdayaan perempuan & anak, dan serta penanggulangan bencana. Selain itu, beliau juga ditugaskan menjadi wakil Komisi VIII di Badan Anggarandari FPKS. 

Bukan tanpa sebab Fraksi menugaskan KH. Jazuli Juwaini, Lc,MA untuk menggawangi Komisi VIII mengingat selama ini KH. Jazuli Juwaini, Lc,MA memiliki perhatian yang sangat besar pada soal-soal kesejahteraan rakyat dankeummatan. Intensitas interaksi yang tinggi dengan masyarakat sebagai wakilrakyat maupun sebagai dai yang aktif menyapa dan mentarbiyah umat menjadikanKH. Jazuli Juwaini, Lc, MA paham betul apa yang menjadi inti permasalahansosial dan persoalan keummatan.

Pengalaman selama lima tahun menjadi Anggota DPR RI(2004-2009) menempa kemampuan KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA sebagai wakil rakyatpada periode kedua ini. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuannya mengartikulasikan kepentingan rakyat danmendesakkannya agar menjadi agenda kebijakan pemerintah/mitra Komisi VIII(Kementerian Sosial, Kementerian Agama, Kementerian Negara PemberdayaanPerempuan dan Anak, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Komisi PerlindunganAnak Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional). Kerapkali pernyataan KH. JazuliJuwaini, Lc, MA menjadi solusi atas kebuntuan dalam pembahasan program,anggaran, dan legislasi.

Tercatat, kritik tajam KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA bahwatidak boleh ada hambatan teknis dalam pencairan dana bencana pada rapat-rapattentang kebencanaan di Komisi maupun Badan Anggaran DPR, mendorong pemerintah untuk mendesain ulang mekanisme pencairananggaran bencana sehingga lebih cepat. Catatan lain, ketajaman analisa danpenguasaannya pada detil penganggaran memiliki andil besar dalam menurunkanbiaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) sebesar rerata sebesar 80 dolar padamusim haji tahun 2010 lalu dibandingkan tahun 2009.

Di samping itu, KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA juga memilikiperhatian yang besar dalam peningkatan kualitas pendidikan Islam (madrasah danpondok pesantren). Menurutnya perlu rekonstruksi dan revitalisasi pendidikan Islam, perlu grand design sistempendidikan Islam, perlu peningkatan kualitas dan modernisasi sekolah-sekolahIslam sehingga memiliki daya saing dan prestasi yang membanggakan dan tidak kalah dengan sekolah-sekolah umum. Oleh karena itu, KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA mendesakKementerian Agama untuk benar-benar memperhatian institusi pendidikan Islam, denganmenambah anggarannya, memperbaiki tata kelola manajemennya, serta memperkuatkapasitas dalam segenap aspeknya, karena lembaga ini telah berkontribusi melahirkan banyakpemimpin bangsa karena kuatnya pendidikan karakter atau akhlaknya.

KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA termasuk ‘vokalis’ di Komisi VIIIdan DPR RI. Pendapatnya seringkali menjadi rujukan media dalam isu-isuspesifik. Ciri khas statement-nya: tajam tapi tidak agresif-konfrontatif melainkan selalu mencari titik temu setiapmasalah kebijakan (solutif). Hal ini menjadikannya salah satu juru bicaraFraksi maupun Partai dalam masalah-masalah sosial dan keummatan. Tidak heran bila pendapatnya hampirselalu menghiasi media cetak maupun elektronik. Sejak awal periode DPR2009-2014 sudah belasan kali KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA tampil sebagai narasumber siaranlangsung (live) di televisi nasional, mulai kasus lokalisasi judi, selamatkangenerasi dari pornografi, kerukunan umat beragama, pro-kontra SKB Pendirian Rumah Ibadah, pembahasanongkos naik haji (BPIH), mengkritisi angka kemiskinan, hingga pro-kontra Ahmadiyah.

Dalam setiap kesempatan beliau selalu berujar bahwa bangsaini adalah bangsa yang besar, kekayaan alam dan SDM-nya melimpah, terlebih lagidengan jumlah penduduk mayoritas muslim, seharusnya menjadikan penduduk negeriini hidup sejahtera, karena keyakinan ajaran Islam begitu mementingkanaktivitas berusaha dan bekerja bukan bermalasan apalagi meminta-minta. Darisudut pandang ini, bangsa Indonesia paling berhak merasakan kemakmurandibandingkan negara-negara lain di dunia. Sayangnya, potensi besar bangsa inibelum dikelola dengan baik dan profesional, sehingga masih perlu perbaikan dan peningkatankualitas SDM yang berkesinambungan. Menurut KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA persoalanmindset dan mentalitas bangsa perlu mendapatkan prioritas perbaikan sebelum memperbaikiaspek lainnya secara berkesinambungan. 

Kemandirian ekonomi umat dan rakyat adalah kuncikeberhasilan pembangunan kesejahteran rakyat. Oleh karena itu KH. JazuliJuwaini, Lc, MA selalu mendorong program dan aktivitas pembangunan khususnya yang dilakukan pemerintah maupun yangdikelola oleh lembaga-lembaga nonpemerintah benar-benar bertujuan memberdayakanrakyat. Artinya berbagai program kegiatan harus mampu memotivasi, mengubah pola piker (mindset),memperkuat mentalitas, menambah pengetahuan dan wawasan, serta membuka jalan bagi upaya kemandirian rakyat.

Pada sisi lain KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA berpendapat bahwadiperlukan upaya kolektif yang terintegrasi dan terkoordinasi dalam menanganipermasalahan sosial dan keummatan. KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA mengkritisi polakoordinasi penanganan kemiskinan yang selama ini tersebar program dananggarannya di banyak kementerian dan lembaga, juga antara pemerintah pusat dandaerah. Belum lagi yang serupa dilakukan oleh lembaga-lembaga sosial nonpemerintah.Hal ini perlu penataan ulang agar upaya menangani kemiskinan dan mewujudkankemandirian rakyat dapat lebih efektif. Oleh karena itu DPR RI (Komisi VIII) merasaperlu untuk menginisiasi RUU tentang Penanganan Fakir Miskin dan RUU (revisi) tentangZakat, Infak, dan Shodaqoh dalam upaya menataguna arsitektur penanganan kemiskinannasional.

Atas perhatian dan penguasaan terhadap permasalahan sosialdan keummatan serta solusi atas permasalahan tersebut KH. Jazuli Juwaini, Lc,MA mendapatkan amanah lebih besar lagi ketika pada Munas II PKS pertengan 2010lalu beliau dikukuhkan menjadi Ketua DPP PKS Bidang Pengambangan Ekonomi dan Kewirausahaan.

Tentu amanah ini sangat berat dan membutuhkan usaha yangkeras dan cerdas dalam merealisasikannya. Bagi KH. Jazuli Juwaini, Lc, MAamanah ini menjadi tantangan untuk mensinergikan segala potensi yang dimiliki PKS baik di pemerintahan (eksekutif -legislatif) maupun unit-unit amal PKS yang selama ini aktif mengembangkanekonomi dan kewirausahaan. Harapannya adalah terwujudnya kemandirian ekonomi kader PKS yangpada gilirannya akan memberikan kontribusi positif bagi keberlangsungan dakwahdan kemandirian bangsa Indonesia.

KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA memulai pelaksanaan amanahtersebut dengan mengkonsolidasikan segala potensi kader dan unit kelembagaanPKS dalam bidang ekonomi dan kewirausahaan, memetakan dan merancang kebutuhanpeningkatan kualitas (kapasitas pengetahuan, keterampilan, akses peluang, dan permodalan)dan mensinergikannya dengan potensi besar bangsa ini, bahkan dengan menjalinkerjasama dan kemitraan dengan luar negeri. Hal ini ditunjukkan misalnya ketika DPP PKSkhususnya Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kewirausahaan, pada Januari 2011lalu, bermuhibah ke Ingris dan menjalin komunikasi dengan komunitas muslimIngris dari berbagai kalangan untuk belajar dan bertukar pikiran tentang pengembangan ekonomi.

KH. Jazuli Juwaini, Lc, MA yakin potensi besar bangsa ini,berupa sumber daya alam dan sumber daya manusia, bukan tanpa maksuddianugerahkan Allah SWT untuk Indonesia. Allah berkehendak bangsa ini terus belajar, tumbuh dan berkembang, menjadibangsa yang maju dan sejahtera. Agar bangsa ini mau bekerja keras dan berusaha.Dan agar bangsa ini mau bersatu padu dalam kemajemukan untuk mewujudkan kemajuan dan kesejahteraanbersama. Upaya itu harus disadari dan dimulai oleh setiap komponen bangsa dengan keyakinan bahwa kita bangsa Indonesia seharusnya menjadi yang palingberhak merasakan kesejahteraan dan kemakmuran di atas segala potensi besartersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More