Sabtu, 02 April 2011

PKS Cium Ancaman Peningkatan Kekecewaan Masyarakat

JAKARTA-Anggota sekretariat gabungan (Setgab) partai koalisi pendukung pemerintah, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kali ini mengisyaratkan bahwa masalah multidimensi akan mengancam pemerintahan SBY-Boediono tahun ini.

Tidak hanya dalam ranah politik, hukum dan ekonomi tahun ini akan memperburuk kondisi masyarakat. Untuk itulah PKS mengimbau agar pemerintah segera mengantisipasi potensi kondisi tersebut, sehingga tidak terjadi peningkatan kemarahan masyarakat.

Kesimpulan tersebut didapatkan setelah PKS menggelar rapat koordinasi yang dihadiri oleh seluruh elemen partai di kediaman Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin di Lembang, Jawa Barat, Kamis malam (31/3).

Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Majelis Pertimbangan Partai (MPP), dan Dewan Syariah Partai (DSP) PKS. Selain masalah koalisi, PKS juga membahas persoalan nasional di bidang ekonomi, hukum dan politik.

"Jika tekanan ekonomi masyarakat menguat, sedangkan kasus-kasus hukum besar tidak selesai, ditambah situasi politik terus ramai, PKS khawatir terjadi kapitalisasi dan eskalasi kekecewaan masyarakat. Ini yang membuat situasi di tahun 2011 memanas," ujar Wakil Sekjen PKS Mahfudz Shiddiq di Jakarta, Jumat (1/4).

Mahfudz mengatakan, dalam rapat tersebut, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq menyampaikan bahwa pengamatan PKS, sepanjang tahun 2011 ini tren masalah di berbagai bidang seperti ekonomi, hukum, dan politik, akan menguat dan diprediksi memicu reaksi meluas di masyarakat. "Sekitar bulan Juni dan Juli, kebutuhan ekonomi masyarakat meningkat untuk kebutuhan pendidikan, sedangkan daya beli cenderung menurun. Apalagi jika terjadi penaikan harga BBM dan tarif listrik," ujar Luthfi seperti yang disampaikan Mahfudz. (Mad/OL-2)  


Sumber: mediaindonesia.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More