Minggu, 03 April 2011

Anis Matta: PKS Akan Serang Balik

Sekretaris Jenderal PKS, Anis Matta
Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta, menegaskan, partainya saat ini menjadi korban serangan-serangan lawan politik. Ia juga menyatakan, para penyerang itu akan melakukan serangan berseri terhadap PKS.

"Saat ini sudah masuk pada seri 3 pada kasus uang Rp10 miliar. Seri pertama adalah kasus video porno, seri kedua soal daging impor. Kami yakin seri-seri selanjutnya pasti akan dengan cara berbeda," kata Anis Matta tanpa menyebutkan secara konkret siapa yang berada di balik penyerang itu.

Pernyataan itu disampaikan saat Anis Matta menyampaikan sambutan pada Musyawarah Kerja PKS se-Sulawesi Selatan, Minggu, 3 April 2011. Ia menjelaskan, serangan secara bertubi-tubi itu sangat gencar menyentuh PKS paska hasil angket pajak di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Saat itu, PKS yang bergabung dalam partai koalisi, memilih jalan lain dengan mendukung pembentukan pansus pajak. Dengan alasan itu, Anis meyakini jika serangan berseri itu merupakan rangkaian tekanan dari ancaman reshuffle di kabinet.

Ia menegaskan bahwa telah terjadi ketidaksamaan dalam tubuh partai koalisi. PKS merasa dianggap telah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian koalisi. Padahal, Anis melanjutkan, PKS sama sekali tidak pernah melakukan pelanggaran terhadap perjanjian koalisi, termasuk akan mengikuti pada setiap arahan partai mayoritas dalam koalisi.

Anis menjelaskan, tujuan PKS untuk melakukan koalisi adalah agar pemerintahan bersih. Koalisi bukan berarti ketika ada kader PKS yang menjadi menteri, PKS harus selalu ikut saja karena itu adalah hadiah.

"Bagi PKS itu adalah politik transaksional yang kami ingin hilangkan. Kami ingin mengutamakan koalisi karena kerakyatan," tegas Anis yang juga wakil ketua DPR ini.

Untuk itu, Anis mengingatkan kepada kader PKS agar tetap bersiap menghadapi seluruh serangan lawan politik yang ingin berupaya menggembosi PKS. Termasuk akan menggoyang sejumlah kadernya di parlemen dan menteri sekalipun.

"Sampai saat ini, pertemuan dengan Presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sudah dua kali ditunda. Tapi, bagi kami, ada atau tidak dalam koalisi, PKS selalu siap," ungkapnya.

Anis berjanji akan mengadakan serangan balasan ketika amunisi para penyerang telah melunak. Serangan balik yang akan dilakukan bukan dengan cara black campaign maupun melalui teror, melainkan dengan kebaikan.

"Serangan balik kami melalui aspek edukasi, pemberdayaan, dan pelayanan. Itu akan kami lakukan sekaligus untuk membangkitkan kesolidan PKS di tingkat bawah," pungkas Anis. (art)

Sumber: vivanews.com

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More